Pemeriksaan vital sign

Pemeriksaan Vital Sign Pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi pengukuran suhu badan, denyut nadi,tekanan darah, dan pernapasan. Tekanan Darah Untuk pengukuran tekanan darah alat yang diperlukan adalah sebuah sphygmomanometer dan stetoskop. Sphygmomanometer memiliki beberapa bentuk yaitu sphygmomanometer merkuri (air raksa), aneroid, atau elektronik.Untuk menentukan tekanan darah dengan tepat harus diperhatikan ukuranmanset yang sesuai, manset harus dapat mengembang paling sedikit 2/3 kelilinglingkaran lengan. Tabel 1. Ukuran minimal manset untuk pengukuran tekanan darah Tekanan darah pada sistem arteri bervariasi sesuai dengan siklus jantung,yaitu memuncak pada waktu sistolik dan sedikit menurun pada waktu diastolik.Beda antara tekanan sistolik dan diastolik disebut tekanan nadi.Pada waktu ventrikel berkonstraksi, darah akan dipompakan ke seluruhtubuh. Keadaaan ini disebut keadaan sistolik, dan tekanan aliran darah padasaat itu disebut tekanan darah sistolik. Pada saat ventrikel sedang rileks, darah dari atrium masuk ke ventrikel,tekanan aliran darah pada waktu ventrikel sedang rileks disebut tekanan darahdiastolik. Tingginya tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnyaaktifitas fisik, keadaan emosi, rasa sakit, suhu sekitar, penggunaan kopi,tembakau, dll. Tekanan darah pada dewasa ( JNC VII : JAMA 289:2560-72, 2003) : •Normal: < 120 mmHg / <80 mmHg •Prehipertensi: 120-139 mmHg / 80-89 mmHg •Hipertensi stadium 1: 140-159 mmHg / 90-99 mmHg •Hipertensi stadium 2: >160 mmHg / >100mmHg Tekanan darah pada anak-anak adalah : •Pada umur 1 tahun: 102 mmHg / 55 mmHg •Pada umur 5 tahun: 112 mmHg / 69 mmHg •Pada umur 10 tahun: 119 mmHg / 78 mmHg Denyut Nadi Jantung bekerja memompa darah ke sirkulasi tubuh (oleh ventrikel kiri)dan paru ( oleh ventrikel kanan). Melalui ventrikel kiri, disemburkan darah keaorta dan kemudian diteruskan ke arteri di seluruh tubuh. Sebagai akibatnya,g ( payah jantung), hipertiroid. 2.Bradikardia ( <60 kali / menit )Contoh : kongenital, atlet, mixedema, kaheksia, peninggian tekananintra kranial, stadium rekonvalesen. 3.Takikardia relatif Contoh : tuberkulosis paru4.Bradikardia relatif Contoh : demam typhoid, meningitis tuberkulosisa.Irama1.Pulsus reguler ( irama nadi teratur )2.Pulsus ireguler ( irama nadi tidak teratur )Contoh : sinus aritmia, ekstra sistolik, pulsus bigeminus, pulsustrigeminus, pulsus defisit ( atrial fibrilasi )a.Pulsus paradoksusPulsasi yang melemah selama inspirasi, contoh : perikarditis adhesiva. b.Pulsus DiferensPulsasi yang tidak sama pada kedua sisi tubuh yang bersesuaianc.Keadaan dinding pembuluh darahPerubahan di lapisan medial a.radialis dapat diketahui dengan palpasi.Penebalan dapat ditemukan pada arteri orang tua. Pernafasan Bernafas adalah sutu tindakan yang tidak disadari, diatur oleh batang otakdan dilakukan dengan bantuan otot-otot pernapasan. Pada suatu inspirasi,diafragma dan otot-otot intrekostalis berkontraksi, memperluas rongga toraksdan memekarkan paru-paru. Dinding dada akan bergerak ke atas, ke depan, danke lateral, sedangkan difragma bergerak ke bawah. Setelah inspirasi berhenti,paru-paru akan mengkerut, diafragma akan naik secara pasif dan dinding dadaakan kembali ke posisi semula.Penilaian pada pemeriksaan pernafasan dapat meliputi : 1.Tipe pernafasan a. Pernafasan abdomino-torakal : Pernafasan abdominal lebih dominandibandingkan toraks, umumnya pada leki-leki.b.Pernafasan torako-abdominal : Pernafasan torakal lebih dominandibanding abdomen, pada perempuan. 1.Frekuensi a.Normal : (12-20 kali permenit, tetapi ada pula yang menyatakan 8-16 kali/menit.b.Polipnea (Takipna) : pernafasan yang cepat.c.Oligopnea (Bradipnea) : pernafasan yang lebih lambat. 1.Kedalaman Pernafasan a.Pernafasan normalb.Pernafasan dangkalc.Pernafasan dalam 1.Bau pernafasanSuhu Badan Suhu badan diperiksa dengan termometer badan dapat berupatermometer air raksa atau termometer elektrik. Pemeriksaan dapat dilakukanpada mulut, aksila, lipat paha atau rektum. Pengukuran suhu melalui mulutbiasanya lebih mudah dan hasilnya lebih tepat dibandingkan melalui rektum,tetapi termometer air raksa dengan kaca tidak seyogyanya dipakai untuk mulut,pada penderita yang tidak sadar, gelisah, atau tidak dapatmenutup mulutnya.Pemeriksaan secara rektum biasanya memberikan hasil pemeriksaan yang lebihtinggi sebesar 0,4 – 0,5 derajat dibandingkan lewat mulut. Suhu tubuh normal :36,6˚C – 37,2 ˚C. Pada cuaca yang panas dapat meningkatkan hingga 0,5˚C darisuhu normal. Suhu aksila 0,5˚C lebih rendah dari suu mulut. Jenis suhu:–Sub febril / Sub febris–Febril / Febris / Pireksia–Hiperpireksia (> 41,6 ˚C), comtoh : heat stroke, malignant hyperthermia.–Hipotermia (< 35 ˚C), contoh hipotiroidism, paparan terhadap dingin. PELAKSANAAN PELATIHANCara Pemeriksaan Suhu Badan :Pemeriksaan pada mulu (oral) Kibaskan termometer sampai permukaan air raksa menunjukkan di bawah 35,5˚C. Masukkan termoneter di bawah lidah penderita. Mintalah penderita untukmenutup mulut, dan tunggu sampai 2-3 menit. Kemudian bacalah termometertersebut, pasangkan lagi selama satu menit, dan baca kembali. Kalau suhumasih naik ulangi prosedur diatas sampai suhu tetap (tidak naik lagi). Apabilapenderita bari minim dingin atau panas, pemeriksaan dengan cara ini harusditunda selama 10-15 menit dulu agar minuman tidak mempengaruhi hasilpengukuran.Pemeriksaan pada rektum :1.Pemeriksaan melalui rektum ini biasanya dilakukan terhadap bayi ataupasien dewasa yang mengalami renjatan ( shock)2.Pilihlah termometer dengan ujung yang bulat, beri pelumas dan masukkandalam anus sedalam 3-4 cm, dengan arah ke arah umbikulus, cabut danbaca setelah 3 menitCatatan : pada praktiknya, untuk menghemat waktu pada saat menunggupengukuran suhu juga dibarengi dengan pemeriksaan nadi dan napaas. Pemeriksaan pada ketiak 1.Kibaskan termometer sampai permukaan air raksa menunjukkan di bawah35,5˚C.2.Tempatkan ujung termometer yang berisi air raksa pada apex fossaaksilaris kiri dengan sendi bahu adduksi maksimal3.Tunggu sampai 3 – 5 menit, kemudian dilakukan pembacaan Cara pemeriksaan frekuensi nadi : 1.Penderita dapat dalam posisi duduk ataupun berbaring.Lengan dalam posisi bebas ( rileks, perhiasan dan jam tangan dilepas ) 2.Periksalah denyut nadi pergelangan tangan dengan menggunakan jaritelunjuk dan jari tengah tangan anda dengan menekkan a.radialis padapergelangan tangan, pada sisi fleksor bagian lateral dari tangan penderita 3.Hitunglah berapa denyutan dalam 1 menit dengan cara hitung denyutandalam 15 detik, kemudian hasilnya dikalikan dengan 4. Perhatikan pulairama dan kuantitas denyutnya. Catatlah hasil pemeriksaan dari lengankanan dan kiri. Cara pemeriksaan frekuensi napas : 1.Penderita diminta melepaskan baju 2.Secara inspeksi, perhatikan secara menyeluruh gerakan pernapasan( lakukan ini tanpa mempengaruhi psikis penderita ). 3.Kadang diperlukan cara palpasi, untuk sekalian mendapatkanperbandingan antara kanan dan kiri. 4.Pada inspirasi, perhatikanlah : gerakan ke samping iga, pelebaran sudutepigastrium dan penambahan besarnya ukuran antero posterior dada. 5.Pada ekspirasi, perhatikanlah : masuknya kembali iga, penyempitan sudutepigastrium, dan penurunan besarnya ukuran antero posterior dada 6.Perhatikan pula adanya penggunaan otot pernapasan pembantu 7.Catatlah irama, frekuensi, dan adanya kelainan gerakan Cara Pemeriksaan Tekanan Darah : •Siapkan tensimeter dan stetoskop •Penderita dapat dalam keadaan duduk dan berbaring •Lengan dalam keadaan bebas dan relaks, bebaskan dari tekanan olehkarena pakaian •Pasang manset sedemikian rupa sehingga melingkari lengan atas secararapi dan tidak terlalu ketat, kira-kira 2,5 cm di atas siku •Tempatkan lengan penderita sedemikian sehingga siku dalam keadaansedikit ekstensi •Carilah arteri brakialis, biasanya terletak di sebelah medial tendo biseps. •Dengan satu jari meraba A.brakialis, pompa manset dengan cepatsampai kira-kira 30 mmHg di atas tekanan ketika pulsasi A.brakialis menghilang •Turunkan tekanan manset perlahan-perlahan sampai denyutan A.brakialisteraba kembali. Inilah tekanan sistolik palpatoir •Sekarang ambillah stetoskop, pasangkan corong bel stetoskop padaA.brakialis •Pompa manset kembali, sampai kurang lebih 30 mmHg di atas tekanansistolik palpatoir •Kemudian secara perlahan turunkan tekanan manset dengan kecepatankira-kira 3-4 mmHg / detik. Perhatikan saat di mana denyutan A.brakialis terdengar. Bunyi yang terdengar setelah manset dikempiskan disebutBunyi Korotkoff. Hal ini digunakan untuk menentukan secara kasartekanan sistollik. Lanjutkanlah penurunan tekanan manset sampai suaradenyutan melemah dan kemudian menghilang. Bunyi yang pertama kalimuncul menunjukkan tekanan sistolik sedangkan bunyi yang terakhirsebelum menghilang menunjukkan tekanan diastolik. •Apabila menggunakan tensimeter air raksa, usahakan agar posisimanometer vertikal dan pada waktu membaca hasilnya, mata harusberada segaris horizontal dengan level air raksa •Pengulangan pengukuran dilakukan beberapa menit setelah pengukuranpertama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar